SEJARAH TERBENTUKNYA BPUPKI DAN PPKI
1. Terbentuknya BPUPKI
Jepang benar-benar terancam dalam perangnya melawan sekutu. Untuk
semakin menarik simpati bangsa Indonesia agar tetap mendukung Jepang, maka pada
tanggal 1 Maret 1945, Kumaikici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.
BPUPKI beranggotakan 60 orang, ditambah beberapa pimpinan. Sebagai
ketua adalah Dr. Rajiman Widyodiningrat. Wakil-wakil ketua, yakni Icibangase yang sekaligus sebagai kepala
Badan Perundingan dan RP.
Suroso yang sekaligus sebagai
kepala sekretariat. Sebagai kepala sekretariat, RP. Suroso dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. AG. Pringgodigdo.
BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945 diresmikan. Pada kesempatan
persemian ini dilakukan pengibaran bendera Hinomaru disusul pengibaran bendera Merah Putih. Hal ini semakin
membangkitkan semangat para anggota BPUPKI dalam mempersiapkan upaya Indonesia
merdeka. Yang sangat menarik, sejak itu lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan
dan Sang Merah Putih boleh dikibarkan.
Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan
menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Jika
suatu saat kelak meneguhkan kemerdekaannya, maka bangsa Indonesia sudah harus
memiliki dasar negara. Oleh karena itu, BPUPKI merumuskan dasar negara.
PPKI
1. Terbentuknya PPKI
Jepang semakin mengalami kemunduran dalam Perang Asia Timur Raya.
Komando Tentara Jepang wilayah Selatan mengadakan rapat. Dalam rapat itu
disepakati bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September
1945.
Keadaan Jepang semakin kritis. Pada 6 Agustus 1945, kota Hirosima
dibom atom oleh Amerika Serikat. Menghadap situasi ini, Jenderal Terauchi
menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Persetujuan ini terjadi pada pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas PPKI
adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.
Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, sedangkan wakilnya Drs. Moh. Hatta.
PPKI beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia yang
berasal dari berbagai daerah.
Jawa 12 wakil.
Sumatera 3 wakil.
Sulawesi 2 wakil.
Kalimantan 1 wakil.
Sunda Kecil 1 wakil.
Maluku 1 wakil.
Golongan penduduk Cina 1 wakil
Untuk kepentingan peresmian dan pelantikan PPKI, Jendral Terauchi,
pimpinan Angkatan Perang Jepang yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 9
Agustus 1945 memanggil Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat untuk
pergi ke Dalat, Saigon. Di Dalat, Jendral Terauchi menegaskan bahwa Pemerintah
Kemaharajaan Jepang memutuskan untuk menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia.
2. PPKI dan Perkembangan Situasi Indonesia
Tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Widyodiningrat pulang kembali ke Jakarta. Sementara Jepang sudah dalam keadaan
lumpuh sebab tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki juga dibom atom oleh Amerika
Serikat. Dengan demikian Jepang benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa.
Akhimya pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak
Sekutu.
Ketika ketiga perwakilan bangsa Indonesia kembali ke tanah air,
keadaan politik di Indonesia telah terjadi perubahan sangat drastis. Para tokoh
yang terus mengikuti perkembangan Perang Dunia II mempunyai ide untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang. Akhirnya terjadi
perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda mengenai waktu
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan pendapat terjadi antara golongan tua yang terwakili
dalam PPKI, dengan golongan muda yang terwakili dalam beberapa perkumpulan.
Beberapa perkumpulan yang termasuk golongan muda misalnya:
■ Kelompok Asrama Menteng 31 yang dipelopori
Chaerul Saleh dan Sukarni
■ Kelompok Asrama Indonesia Merdeka yang
dipelopori Mr Soebarjo
■ Kelompok Asrama Mahasiswa Kedokteran yang
mendukung Sjahrir.
Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaan. Sementara golongan tua menghendaki proklamasi menunggu perkembangan
keputusan Jepang. Alasan golongan tua adalah untuk menghindari pertumpahan
darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak yang ada di Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda menculik Soekarno dan
Hatta ke Rengasdengklok. Soekarno dan Hatta didesak agar segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya, keinginan golongan muda
terpenuhi. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17
Agustus 1945
Proklamasi dibacakan Ir Soekarno pukul 10.00 di Jl Pegangsaan Timur
Jakarta. Sebagai penandatangan naskan proklamasi adalah Soekarno dan Hatta,
atas nama bangsa Indonesia. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
telah merdeka dari penjajahan.
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
1. Golongan Muda
Berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak dan masalah Indonesia
sendiri, tidak dapat digantungkan kepada orang atau bangsa lain, sehingga
kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan
2. Golongan Tua
Berpendapat bahwa kemerdekaan harus disiapkan secara matang dengan
menekankan perlunya diadakan rapat PPKI terlebih dahulu dan dikonsultasikan
dengan Jepang.
Perbedaan pendapat tersebut akhirnya dapat dicairkan setelah
diadakan kesepakatan-kesepakatan berikut ini. :
a. Pada saat pembicaraan antara Singgih dan Ir.
Soekarno, bahwa Ir. Soekarno sanggup memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur
tangan Jepang.
b.Antara Achmad Subarjo dan Wikana di Jakarta terdapat kata
sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Laksamana Muda
Maeda bersedia menjamin keselamatan selama mdreka dirumahnya.
Oleh karena itu, Yusuf Kunto pada tanggal 16 Agustus 1945 sore
hari membawa Achmad Subarjo bersama Sudiro (Mbah Diro) ke Rengasdengklok untuk
menjemput Soekarno – Hatta. Di Rengasdengklok antara golongan muda dan golongan
tua tidak terjadi perundingan, sebab, Achamad Subarjo telah menjamin nyawanya
sebagai taruhan, bahwa proklamasi akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945
selambat-lambatnya pukul 12.00. Soekarno – Hatta dari Rengasdengklok tiba di
Jakarta pukul 23.00 menuju rumah merdeka dengan sebelumnya singgah ke rumah
masing-masing.
Disamping utu Soekarno – Hatta telah menemui Somubuco Mayor
Jenderal Nisymura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan.
Ternyata Nisymura mengikatkan diri untuj tidak menghalang-halangi proklamasi,
asal tidak ada pernyataan anti-Jepang.
nah segitu saja rangkuman tentang TERBENTUKNYA BPUPKI dan PPKI semoga anda semua bisa memahami materi tersebut . kurang lebihnya mohon maaf dan terimakasih jangan lupa komentar yaa . dan beri masukan
1. Terbentuknya BPUPKI
Jepang benar-benar terancam dalam perangnya melawan sekutu. Untuk
semakin menarik simpati bangsa Indonesia agar tetap mendukung Jepang, maka pada
tanggal 1 Maret 1945, Kumaikici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai.
BPUPKI beranggotakan 60 orang, ditambah beberapa pimpinan. Sebagai
ketua adalah Dr. Rajiman Widyodiningrat. Wakil-wakil ketua, yakni Icibangase yang sekaligus sebagai kepala
Badan Perundingan dan RP.
Suroso yang sekaligus sebagai
kepala sekretariat. Sebagai kepala sekretariat, RP. Suroso dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. AG. Pringgodigdo.
BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945 diresmikan. Pada kesempatan
persemian ini dilakukan pengibaran bendera Hinomaru disusul pengibaran bendera Merah Putih. Hal ini semakin
membangkitkan semangat para anggota BPUPKI dalam mempersiapkan upaya Indonesia
merdeka. Yang sangat menarik, sejak itu lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan
dan Sang Merah Putih boleh dikibarkan.
Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan
menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Jika
suatu saat kelak meneguhkan kemerdekaannya, maka bangsa Indonesia sudah harus
memiliki dasar negara. Oleh karena itu, BPUPKI merumuskan dasar negara.
PPKI
1. Terbentuknya PPKI
Jepang semakin mengalami kemunduran dalam Perang Asia Timur Raya.
Komando Tentara Jepang wilayah Selatan mengadakan rapat. Dalam rapat itu
disepakati bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September
1945.
Keadaan Jepang semakin kritis. Pada 6 Agustus 1945, kota Hirosima
dibom atom oleh Amerika Serikat. Menghadap situasi ini, Jenderal Terauchi
menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Persetujuan ini terjadi pada pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas PPKI
adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.
Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno, sedangkan wakilnya Drs. Moh. Hatta.
PPKI beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia yang
berasal dari berbagai daerah.
Jawa 12 wakil.
Sumatera 3 wakil.
Sulawesi 2 wakil.
Kalimantan 1 wakil.
Sunda Kecil 1 wakil.
Maluku 1 wakil.
Golongan penduduk Cina 1 wakil
Untuk kepentingan peresmian dan pelantikan PPKI, Jendral Terauchi,
pimpinan Angkatan Perang Jepang yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 9
Agustus 1945 memanggil Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Widyodiningrat untuk
pergi ke Dalat, Saigon. Di Dalat, Jendral Terauchi menegaskan bahwa Pemerintah
Kemaharajaan Jepang memutuskan untuk menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia.
2. PPKI dan Perkembangan Situasi Indonesia
Tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Widyodiningrat pulang kembali ke Jakarta. Sementara Jepang sudah dalam keadaan
lumpuh sebab tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki juga dibom atom oleh Amerika
Serikat. Dengan demikian Jepang benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa.
Akhimya pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak
Sekutu.
Ketika ketiga perwakilan bangsa Indonesia kembali ke tanah air,
keadaan politik di Indonesia telah terjadi perubahan sangat drastis. Para tokoh
yang terus mengikuti perkembangan Perang Dunia II mempunyai ide untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang. Akhirnya terjadi
perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda mengenai waktu
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan pendapat terjadi antara golongan tua yang terwakili
dalam PPKI, dengan golongan muda yang terwakili dalam beberapa perkumpulan.
Beberapa perkumpulan yang termasuk golongan muda misalnya:
■ Kelompok Asrama Menteng 31 yang dipelopori
Chaerul Saleh dan Sukarni
■ Kelompok Asrama Indonesia Merdeka yang
dipelopori Mr Soebarjo
■ Kelompok Asrama Mahasiswa Kedokteran yang
mendukung Sjahrir.
Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaan. Sementara golongan tua menghendaki proklamasi menunggu
perkembangan keputusan Jepang. Alasan golongan tua adalah untuk menghindari
pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak yang ada di Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda menculik Soekarno dan
Hatta ke Rengasdengklok. Soekarno dan Hatta didesak agar segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya, keinginan golongan muda
terpenuhi. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17
Agustus 1945
Proklamasi dibacakan Ir Soekarno pukul 10.00 di Jl Pegangsaan
Timur Jakarta. Sebagai penandatangan naskan proklamasi adalah Soekarno dan
Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia telah merdeka dari penjajahan.
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
1. Golongan Muda
Berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak dan masalah Indonesia
sendiri, tidak dapat digantungkan kepada orang atau bangsa lain, sehingga
kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan
2. Golongan Tua
Berpendapat bahwa kemerdekaan harus disiapkan secara matang dengan
menekankan perlunya diadakan rapat PPKI terlebih dahulu dan dikonsultasikan
dengan Jepang.
Perbedaan pendapat tersebut akhirnya dapat dicairkan setelah
diadakan kesepakatan-kesepakatan berikut ini. :
a. Pada saat pembicaraan antara Singgih dan Ir.
Soekarno, bahwa Ir. Soekarno sanggup memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur
tangan Jepang.
b.Antara Achmad Subarjo dan Wikana di Jakarta terdapat kata
sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Laksamana Muda
Maeda bersedia menjamin keselamatan selama mdreka dirumahnya.
Oleh karena itu, Yusuf Kunto pada tanggal 16 Agustus 1945 sore
hari membawa Achmad Subarjo bersama Sudiro (Mbah Diro) ke Rengasdengklok untuk
menjemput Soekarno – Hatta. Di Rengasdengklok antara golongan muda dan golongan
tua tidak terjadi perundingan, sebab, Achamad Subarjo telah menjamin nyawanya
sebagai taruhan, bahwa proklamasi akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945
selambat-lambatnya pukul 12.00. Soekarno – Hatta dari Rengasdengklok tiba di
Jakarta pukul 23.00 menuju rumah merdeka dengan sebelumnya singgah ke rumah
masing-masing.
Disamping utu Soekarno – Hatta telah menemui Somubuco Mayor
Jenderal Nisymura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan.
Ternyata Nisymura mengikatkan diri untuj tidak menghalang-halangi proklamasi,
asal tidak ada pernyataan anti-Jepang.
nah segitu saja rangkuman tentang TERBENTUKNYA BPUPKI dan PPKI semoga anda semua bisa memahami materi tersebut . kurang lebihnya mohon maaf dan terimakasih jangan lupa komentar yaa . dan beri masukan
Post a Comment